Sabtu, 16 April 2011

Pertolongan Pertama Pada Burung Yang Sakit


Berikut Tulisan dari praktisi spesialis burung Dr. drh. Edi Boedi Santosa MP, semoga bermanfaat buat kita semua.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG YANG SAKIT
Burung merupakan hewan yang rentan terhadap kematian jika dibandingkan hewan mamalia, pada umumnya burung yang sakit dengan gejala tidak mau makan lebih dari satu hari saja akan berujung pada kematian jika tidak segera mendapat pertolongan pertama. Mendeteksi burung yang sakit secara dini merupakan hal yang sangat penting agar nyawa burung dapat diselamatkan. Gejala awal burung yang sakit adalah mulai malas atau berhenti berkicau, nafsu makan berkurang dan raut muka nampak lesu. Jika burung anda mengalami gejala seperti itu, maka burung anda harus segera mandapat pengobatan atau dibawa ke dokter hewan.
Burung yang sakit dengan gejala TIDAK MAU MAKAN, harus segera mendapat tindakan sebagai berikut :
• Burung diletakan pada tempat atau ruangan yang tenang dan tersendiri
• Dalam sangkar diberikan lampu 10-15 watt sehingga suhu ruangan/sangkar sekitar 33-35 C
• Untuk burung pemakan serangga dapat disuapi dengan telur rebus yang dipotong-potong, atau dengan serangga jangkrik, kroto, ulat hongkong atau dengan buah-buahan. Burung diberi obat BERAK KAPUR sesuai dengan aturan pakai.
• Untuk burung kenari, perlu di suapi dengan bubur bayi beras merah dicampur kuning telur rebus dan diberi obat LESU. Jika kenari tiba-tiba tidak mau berkicau dan burung tersebut masih mau makan telur maka perlu diberi obat KURUS sesuai dengan aturan pakai.
• Agar kondisi badan cepat pulih burung yang sakit harus disuapi tiap 2 jam sekali atau minimal 3x sehari.
TANDA-TANDA BURUNG YANG SAKIT
Burung yang sakit ditandai dengan gejala : tiba-tiba tidak mau berkicau meski nafsu makannya masih baik, malas berkicau, suara serak, atau putus-putus, batuk-batuk, nafas terdengar kmeresek, bulu tidak bisa rontok, nyulam, lesu, nafsu makan berkurang/tidak mau makan sama sekali, bulu mengembang, kurus, kaki diangkat-angkat.
PERAWATAN BURUNG YANG SEDANG GANTI BULU.
Perawatan yang tidak memadai pada masa ganti bulu/ngurak akan menyebabkan penampilan burung setelah selesai ngurak menjadi menurun atau tidak optimal. Burung yang sedang ngurak harus mendapat perawatan jauh lebih baik dibandingkan pada masa tidak ngurak. Perawatan pada burung yang sedang ngurak dapat dilakukan sebagai berikut :
• Tempatkan burung pada ruangan yang tenang dan tidak perlu dijemur
• Berikan pakan dengan kualitas 30% lebih baik dibanding pada masa tidak ngurak ditambah dengan vitamin dan kristal 2x seminggu.
PERAWATAN BURUNG YANG MENGALAMI KEGEMUKAN
Burung yang mengalami kegemukan tampak tubuhnya bulat membesar, kurang rajin berkicau, tidak birahi dan jika dipegang tubuhnya terasa berat dan pada kulit di bagian perut dan leher tampak kumpulan lemak yang berwarna kekuningan. Problem ini dapat diatasi dengan cara melakukan diet/pengaturan menu makanan setiap hari.
Diet pada kenari dilakukan dengan cara menghentikan pemberian pakan biji-bijian dan burung hanya diberi pakan berupa buah-buahan dan sayuran sebanyak-banyaknya selama 3 sampai 7 hari secara bertahap. Buah dan sayuran yang dapat diberikan antara lain apel, pisang, nanas, pepaya, ketimun, sawi putih, sawi hijau, gambas, slada dan sayuran lain yang disukai kenari. Diet yang telalu lama akan menyebabkan kenari jatuh sakit, oleh karena itu 3 hari setelah dilakukan diet, kenari harus selalu dilihat kandungan lemak pada perut atau lehernya, jika kandungan lemak sudah berkurang maka proses diet harus dihentikan dan kenari mulai diberi pakan berupa biji-bijian dalam jumlah yang terbatas 5 – 10 gram/hari ditambah dengan sayuran. Selama proses diet sebaiknya kenari selalau diberi vitamin melalui air minum.
Proses diet yang sama dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan pada burung ocehan lainnya. Untuk burung ocehan pakan berupa voer ataupun serangga dikurangi dan burung banyak diberi buah-buahan misalnya pepaya, apel, yang diseukai oleh burung tersebut.


www.omkicau.com