Minggu, 09 Januari 2011

Menjadikan bulu burung mengkilap


Problem bulu burung yang kusut atau keriting memang menjengkelkan.Hal utama penyebab bulu kusam pada burung adalah kurangnya minyak/lemak di “muara” kelenjar lemak yang terletak di atas pantat burung. Untuk “menambahnya” beri minyak ikan, dengan cara disuntikkan ke jangkrik dan berikan ke burung.

Tetapi, kadang kala, kusamnya bulu burung bukan karena lemaknya kurang, tetapi lubang kelenjar minyak tertutup kotoran yang mengering ataupun bekas luka yang mengering.
Jika demikian, kita pegang saja burung dan dicek kelenjar minyak di atas pantat burung.

Pencet lembut saja bagian itu dan rasakan apakah ada minyak di tangan kita. Kalau tidak ada, berarti ada kotoran yang menutup (sebab meskipun kandungan minyak cuma sedikit, minyak tetap keluar dan terasa di tangan kita).
Selain karena kurangnya lemak, bisa jadi bulu telanjur rusak karena:

1. Burung masih dalam keadaan basah, langsung dijemur (membuat bulu keriting dan karenanya terlihat kusam).

2. Pernah disemprot larutan anti kutu ataupun larutan (yang sebenarnya bertujuan) untuk membuat bulu mengkilap (yang kalau dihentikan dari pemakaian rutin, bulu malah rusak). Pada larutan anti kutu biasanya dicampurkan ke dalamnya suatu zat untuk menghilangkan/merusak lapisan lilin pada bulu burung. Gunanya memang agar larutan bisa menempel pada bulu. Tetapi efeknya, bulu jadi kehilangan pelindung (seperti daun talas atau daun pisang yang kehilangan zat lilin: mudah basah).

3. Ketika mabung, burung kekurangan lemak sehingga meskipun saat ini produksi lemak di kelenjar lemak banyak, sudah tidak bisa menolong kondisi bulu yang telanjur rusak.


Dengan meneliti kondisi satu-persatu hal di atas, Anda akan bisa menyimpulkan mengapa burung Anda bulunya kusam dan bagaimana mengatasinya. Kalau memang sudah telanjur rusak dan bukan karena kelenjar lemak tertutup atau produksi lemak sedikit, maka tidak akan bisa pulih kecuali setelah melewati masa mabung yang dirawat dengan benar

Minggu, 02 Januari 2011

Pemilihan indukan dan penjodohan burung Kacer



Sebagaimana pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk memilih indukan jantan, pilih saja kacer yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan kacer jantan. Pilihlah jantan dan betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal jenis dan asal kacer, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa kacer hitam bisa kacer poci.
proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang jelas, kacer betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap dan selalu berusaha mendekat ke kacer jantan.
Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :
1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya.
3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.
Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.
Proses penjodohan seperti itu pula yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.
Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan kacer jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan ketika kacer jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresif terhadap pasangan.
Untuk masalah pakan, burung kacer bisa saja diberikan dengan pola standar berupa voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk peliharaan harian.
Perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.
Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda mengetahui masalah mineral burung.
Masa mengeram
Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, kacer membutuhkan lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka kita harus memastikan kandang yang relatif bebas parasit dan serangga pengganggu seperti semut dan kecoak.
Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresif dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain.
Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yang sedang dierami.
Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung kacer akan menetas. Untuk mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan indukan kepada anakannya.
Manajemen anakan
Jika telur telah sukses menetas, maka anakan kacer bisa Anda petik antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak kacer.
Anak-anak kacer bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja, dengan diberi lampu penghangat.
Sedangkan untuk pakan anakan kacer yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung anakan untuk menelannya.
Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna putih.
Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung.

KENARI YORKSHIRE


Merupakan salah satu jenis kenari yang sangat fenomenal. Disebut seperti ini karena kenari jenis ini memang banyak digemari oleh pecinta burung kenari hampir di semua negara. Selain posturnya yang besar dan aduhai, kenari yorkshire juga memiliki volume yang relatif di atas rata-rata.


Asal Usul Kenari Yorkshire
Ternyata kenari yorkshire sendiri bukan kenari dengan jenis yang lahir secara asli/alami. Satu sumber buku mengatakan bahwa kenari yorkshire merupakan kenari hasil silangan dari jenis kenari Lancashire dan kenari belgia (belgi bossu), bahkan sumber lain mengatakan terdapat tambahan genetik dari kenari jenis fife fancy dan Norwich
Hingga sekarang jenis kenari yorkshire ini diternak di berbagai penjuru dunia, mulai dari Jerman, Inggris, Belanda, Spanyol, Amerika hingga ke negara Asia seperti Jepang dan Indonesia. Kenari yorkshire sendiri kemudian berkembang dalam berbagai warna, mulai dari putih, kuning, orange, hijau, red brown dan bon. Di negara-negara barat kenari yorkshire dilihat dari posturnya (kontes postur).

Asumsi Yang Melekat Pada Kenari Yorkshire
Dari setiap makhluk hidup di muka bumi ini tentunya mempunyai peran masing-masing dalam hubungannya dengan keseimbangan alam. Terlepas dari itu kenari yorkshire adalah kenari populer yang mempunyai banyak keunikannya, secara umum adalah sebagai berikut:
  • mempunyai postur yang proporsional. Bukan hanya besar, kenari jenis ini posturnya sering diibaratkan sebagai wortel terbalik.
  • memiliki volume yang keras
  • memiliki corak warna dan postur yang beraneka ragam
  • merupakan salah satu kenari yang lumayan sulit untuk diternakkan.
  • Perawatan yang relatif sedikit lebih rewel daripada kenari lokal.
Di Indonesia sendiri kenari yorkshire sering disilangkan dengan kenari lokal/jenis lainnya sehingga akan mendapat anakan dengan volume keras, postur lumayan dan "fighter". Namun seiring dengan waktu, beberapa teman saya yang juga peternak mengeluhkan kenari yorkshire mereka yang kerap kali mati. Bagi beberapa orang itu bukan lah halangan namun sebuah tantangan agar dapat mencetak kenari unggul.

Perawatan Kenari Yorkshire
 
Karena merupakan kenari import maka yorkshire memerlukan perawatan yang berbeda daripada kenari lokal. Di asalnya yorkshire diternakkan dalam iklim 4 musim dimana berbeda dengan di Indonesia yang hanya 2 musim saja. Sebagian besar peternak asing memilih ruangan sebagai tempat beternak kenari yorkshire, sehingga yang menjadi acuan pun adalah suhu kamar. Di indonesia kita dapat menerapkan cara beternak yorkshire dengan menggunakan metode suhu kamar/ruangan yang dapat dikondisikan dan diatur suhunya. Suhu rata-rata adalah 20-34 derajat celcius dimana dengan asumsi merupakan suhu ambang batas ketahanan.
Selain itu diperlukan kandang yang bersih, lebar/luas serta penjemuran yang cukup.

www.omkicau.com

CARA MEMOTONG RING PADA BURUNG


Memotong cincin atau ring burung: cari alat yang tepat dan lebih penting lagi adalah "caranya"


Dalam kondisi tertentu, misalnya kaki burung timbul kerak atau membesar, maka cincin atau ring burung hasil penangkaran akan menimbulkan gangguan yang serius. Oleh karena itu ring seperti itu harus dipotong.



Sementara itu khusus untuk burung kenari yang becincin logam, biasanya juga saya potong. Mengapa? Ring logam akan menyebabkan kenari berjingkat-jingkat ketika dijemur lama karena logam menyerap panas dan membuat kenari kepanasan (padahal kenari adalah pemakan biji yang perlu dijemur relatif lebih lama ketimbang burung non-pemakan biji).


Kadang juga karena ring kedodoran, biasanya saya potong. Jika ring di kaki kenari terlalu longgar, ring atau cincin akan selalu turun dan mendesak/menekan pangkal atas jari2 kenari ke arah bawah dan menyebabkan jari-jari kenari tidak bisa mencengkeram kuat di tangkringan. Akibatnya, dalam jangka panjang bisa membuat burung invalid (cacat).


Dalam memotong cincin atau ring burung ini tidak boleh asal-asalan. Sebab, kecerobohan bisa berakibat fatal pada kaki burung.


Nah, pemotongan cincin atau ring bisa memakai tang pemotong kawat biasa jika ring berbahan logam tipis. Kalau tebal, penggunaan tang tidak akan bisa kecuali kaki burung akan ikut terpotong juga…


Ada teman di forum kicaumania.org mengatakan pemotongan bisa dilakukan menggunakan gergaji besi. Namun, saya tidak yakin kalau ada orang yang pernah melakukannya secara berhasil. Sebab, posisi pemotongan dengan gergaji besi untuk cincin atau ring burung sangat tidak memungkinkan. Lagian, kalau yang dipotong adalah ring yang diproduksi pembuat ring pada umumnya yang biasanya relatif tebal, maka pemotongan pun perlu dilakukan pada dua sisi cincin. Dengan cara itu ring atau cincin nanti akan terbelah jadi dua dan bukan sekadar terbuka-paksa dengan dua tang (prakteknya sulit membuka ring yang hanya terpotong satu bagian meski dengan menggunakan dua tang).


Kalau memang bisa dilakukan dengan cara itu, maka bisa dipastikan ring tersebut tidak dibuat khusus untuk burung hasil penangkaran dan pasti dibuat dari logam lembek (aluminimum misalnya). Nah, memotong ring yang terbuat dari logam lembek tidak perlu digergaji atau dipotong dua bagian. Cukup dengan tang pemotong kawat, bisa putus.


Cara pemotongan
Nah bagaimana memotong cincin atau ring burung yang benar? Alat apa yang digunakan untuk memotong ring? Berdasar pengalaman selama ini, tidak ada alat lain yang seefektif kikir besi untuk memotong logam cincin burung. Tetapi apa pun alatnya, yang lebih penting lagi adalah caranya.


Kalau ring atau cincin burung longgar, tarik ring ke atas dulu, kemudian kaki burung diplester melingkar. Kemudian turunkan ring pada posisi semula (di sebelah luar kaki yang sudah diplester). Setelah itu rekatkan lagi plester di kaki burung pada bagian atas dan bawah ring. Tujuan pemlesteran ini adalah melindungi kaki burung dari kemungkinan kikir meleset ketika digesek-gesekkan nanti.


Jika ring ketat menempel di kaki sehingga tidak menyisakan ruang untuk pemasangan plester di antara ring dan kaki burung, maka pasangkan melingkar saja plester di bagian atas dan bawah ring.


Langkah berikutnya adalah pegang burung dan letakkan kaki burung pada jari kita dengan posisi sedemikian rupa sehingga bagian ring menghadap ke posisi paling mudah bagi kita untuk menggeser-geserkan kikir.


Geser-geserkan kikir searah kaki burung (arah menyilang/potong ring) pada bagian yang sudah kita pilih. Lakukan hal itu tidak secara marathon. Artinya, kalau dalam waktu satu menit ring belum putus, berhenti dulu. Kalau Anda lanjutkan, bisa2 kaki burung jadi setengah matang karena ring yang digesek kikir terus-menerus akan menjadi panas. Kalau perlu, tetesi ring dengan air. Setelah dingin, lanjutkan lagi gesek kikirnya.


Setelah satu sisi ring putus, lakukan hal yang sama untuk sisi sebaliknya. Sebab, kalau yang putus hanya satu sisi, tetap saja tidak akan bisa dibuka dengan mudah dengan tang atau alat apapun tanpa menimbulkan risiko besar tergoresnya kaki burung atau pecahnya tulang kaki burung.


Nah setelah satu sisi lain putus, ya sudah, lepaslah ring dari kaki burung.


Sepertinya masalah memotong ring di kaki burung adalah permasalahn sepele. Tetapi jika Anda tidak tahu caranya, atau sekadar mengira-ngira saja cara memotongnya, ya tidak mengherankan kalau akan timbul risiko yang sangat tidak kita harapkan.