Sabtu, 26 Maret 2011

Kenari Pilihan Gaya Kontes

Tips pemilihan:

Gaya tarung kenari berdasar bentuk body dan kondisi sayap dimana gaya tarung kenari bisa dikelompokkan dalam 3 jenis.

1. Gaya buka sayap turun ½ atau hanya turun sedikit, dengan kepala hanya menggelang-geleng kanan-kiri (yang disebutnya gaya Steve Wonder).
2. Gaya buka sayap turun penuh ke arah bawah, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.
3. Gaya buka sayap ke arah depan, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.

• Gaya 1, biasanya dilakukan oleh kenari-kenari dengan body keseluruhan yang terlihat tidak proporsional dan, jika dalam keadaan normal/tidak beraksi, kedua sayap bertemu bersilangan membentuk gunting dan karenanya, jarak antra ujung sayap dengan pangkal ekor relatif jauh (tidak bersentuhan). Kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 3:1.
• Gaya 2, biasanya dilakukan oleh kenari dengan body proporsional, panjang dan kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 4:1; ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang, lurus.
• Gaya 3, sama dengan ciri pemilik gaya 2, denagn perbedaan pada sayap yaitu ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang tetapi agak turun jatuh (ngglembreh- Jawa).

Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar ketebalan bulu:
1. Kenari dengan bulu tebal (yang dia istilahkan “bulu rangkap”) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2. Kenari dengan bulu tipis (yang dia istilahkan dengan “bulu satu”) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya Om Erik, kenari 7 bulannya yang sudah berprestasi di tiga arena lomba, berbulu tipis.

Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar warna dominan pada bulu:
1. Kenari yang memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2. Kenari yang tidak memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya Om Erik, kenari 7 bulannya berwarna bon dengan warna terbanyak (tetapi tidak terlihat dominan) hijau-kuning.

Kelebihan dan kelemahan kenari berdasar ketebalan bulu:
1. Kenari berbulu tebal/rangkap lebih bisa membawakan lagu dengan cengkok yang terdengar lebih jelas ketimbang kenari berbulu satu/tipis karena dalam membawakan suara hanya sedikit ditingkahi dengan gaya (baik sayap, maupun jalan kanan-kiri).
2. Kenari berbulu tipis lebih lincah dan bisa bergaya dengan mengandalkan suara-suara tembakan.

www.omkicau.com

Rabu, 23 Maret 2011

Selasa, 22 Maret 2011

lokal, impor, AF, F1, F2 ?


Setiap hari kita selalu mendengar istilah-istilah kenari: lokal, impor, AF, F1, F2 dan lain sebagainya. Beberapa penghobi masih bingung dengan istilah “F” di sini. Istilah “F” ini secara kasar dapat dikatakan sebagai “keturunan”. Bila “F1” ya berarti “keturunan kesatu”, bila “F2” ya berarti “keturunan kedua”, demikian pula selanjutnya. Tetapi lain lubuk lain belalang, demikian pepatah berkata, di daerah lain “F2” mewakili kenari hasil perkawinan F1 dengan F1. Di Yogyakarta pada khususnya “F2” berarti kenari hasil perkawinan F1 dengan jenis indukan F1 tersebut. Misalnya betina F1, hasil perkawinan Yorkshire jantan dengan betina lokal, dengan Yorkshire. Pada kesimpulannya, sayapun juga bingung mana yang benar, mana yang salah. Akhirnya saya tidak terfokus pada istilah, tetapi saya berfokus pada mutu keturunan. Inipun saya anggap masih menjadi misteri, keturunan atau kenari jenis apakah yang cocok dengan lomba di tanah air. Tetapi beberapa jenis kenari hasil persilangan Yorkshire dengan lokal telah membuktikan prestasinya. Apakah kita akan berhenti di sini? Saya pribadi menjawab: Tidak Akan Pernah? Beberapa bulan terakhir ini saya berpikir perlunya darah atau dapat dikatakan jenis atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan istilah strain.

Kalau kita mengawinkan F1 jantan dengan F1 betina maka kita lihat anakannya ada yang besar dan ada yang kecil. Hal ini dikarenakan F1 bukanlah Final Strain! Saya sudah menulis di buletin ini, bagaimana orang Amerika menemukan jenis kenari baru yang mereka sebut American Singer Canary, hasil persilangan antara Border dan Harzer. Inilah maksud tulisan saya! Saya mengajak para peternak dan kenari mania di sini untuk menciptakan jenis baru yang cocok di Indonesia. Tentunya yang Final Strain, yang bila dikawinkan dengan sesama jenisnya akan menghasilkan anakan yang bodinya seimbang antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh kenari Yorkshire, bila dikawinkan dengan sesama Yorkshire maka akan dihasilkan Yorkshire yang ukuran bodinya telah dapat ditentukan.

Di lomba Indonesia dewasa ini dituntut lagu yang indah, volume yang keras, panjang napas yang mendukung, gaya yang menawan dan kerajinan bernyanyi. Penilaian saya kenari tersebut tidaklah berukuran BESAR, karena pengalaman mengatakan burung yang besar kurang rajin bernyanti. Sedangkan burung yang kecil kurang menawan dilihat dan para papburi mania menghakimi volumenya kalah dengan jenis yang lebih besar. Sehingga harusnya kenari ideal Indonesia adalah antara kenari jenis kecil dan jenis besar. Kita ketahui jenis kecil terbagi dari colorbred canary (masyarakat menyebutnya kenari holland, yang membuat saya bingung karena lahirnya di Indonesia alias pribumi tetapi warganegara holland dan kenari jenis tersebut adanya tidak hanya di Holland serta yang menemukannya juga bukan orang Holland!), Waterslager, Harzer, Lizard, Gloster, Taiwan, Fusan (Cina). Jenis besar dapat dikatakan terdiri dari: Yorkshire, Crested, Lancashire, Norwich, Border, Scotch Fancy, Belgi Bossu. Selain itu terdapat jenis Frill atau bulu balik dan variannya yang antara lain: Parisian Frill, Paduan Crested Frill, Fiorino, North/South Dutch Frill. Serta jenis-jenis kenari yang jarang atau belum dikenal masyarakat kita seperti Munchener, Japan Hoso dan lain-lain. Dari gambaran jenis-jenis kenari di atas maka dapat ditarik perkataan bahwa jenis kecil akan disilangkan dengan jenis besar, kita sudah dapat membaca jenis apa yang akan disilangkan, mengambil keunggulan ini untuk menutup kelemahan ini, dan lain-lain. Yang menjadi kebingungan saat ini adalah jenis apa yang harus disilangkan? Tentunya hal ini akan terjawab dengan eksperimen, teknik try and error harus dilakukan karena bukankan berbuat salah adalah manusiawi.
 
Banyak pertanyaan muncul dari berbagai orang yang menanyakan kepada saya apa itu kenari AF? Apa itu kenari F1? Dan apa yang dimaksud kenari F1, F2 dan F3? Apa perbedaan kenari AF,F1,F2 dan F3? Banyak jawaban untuk soal ini dan salah satu diantaranya akan berusaha dijawab.
Pertama-tama yang perlu dipahami mengenai "F" sendiri bisa diartikan sebagai keturunan. Jika demikian F1 berarti merupakan keturunan ke 1 sedangkan F2 adalah keturunan ke 2 dan begitu seterusnya. Namun tidak semua keturunan yang dihasilkan oleh sepasang indukan kenari dapat dikatakan demikian, simbol "F" ini dapat digunakan jika hasil keturunannya di dapat dari persilangan kenari, yang artinya adalah berasal dari perkawinan silang antara kenari dengan jenis yang berbeda.
Jika dimulai dari hukum dasar makan F ini sebenarnya berasal dari hasil perkawinan antara 1 pasang indukan. Jadi mungkin gambarannya adalah begini

P (parental) x P (parental) = F1 (ini berlaku dalam sistem hybrid ataupun perkawinan sesama jenis).

Dari teori diatas dapat diturunkan lagi menjadi sebuah "Family Tree" yang berasal dari indukan sesama jenis (misal yorkshire x yorkshire) ataupun beda jenis (misal yorkshire x lizard, waterslager x blackthroat) sehingga menghasilkan F1 atau keturunan pertama. Tentu saja F1 dari dua contoh perkawinan tersebut menghasilkan sifat genetika yang berbeda. Secara umum F2 akan membawa sifat yang lebih random dalam perkawinan hybrida.
Namun istilah F sendiri masih terbilang rancu dan kurang spesifik dalam ranah peternakan kita sehingga kadang membuat orang bingung. Misalnya saja F1 dihasilkan dari perkawinan antara kenari yorkshire dengan kenari lokal dan F2 dihasilkan dari perkawinan kenari yorkshire dengan F1.
  1. Perkawinan kenari yorkshire dengan kenari lokal (kenari besar dengan kenari kecil) menghasilkan F1
  2. F2 dihasilkan dari perkawinan antara kenari yorkshire (indukan dari F1) dengan kenari F1
  3. Hasil dari perkawinan antara kenari F2 dengan kenari indukan kenari F1 menghasilkan keturunan ke 3 atau yang disebut dengan F3. Sumber lain mengatakan bahwa kenari F3 dapat dihasilkan dari perkawinan sesama keturunan F2
  4. F4 dihasilkan dari kenari F3 yang dikawinkan dengan salah satu induk dari F2
  5. Keturunan F4 jika dikawinkan dengan sesama keturunan F4 akan menghasilkan F5. Keturunan ke 5 atau F5 bisa juga dihasilkan dari perkawinan antara F3 dan F4
  6. Jika keturunan F5 dikawinkan dengan induk dari keturunan F4 maka akan menghasilkan F6 dan inilah yang disebut sebagai fixed strain
  7. Sebagai tambahan, jenis keturunan yang sering disebut AF sebenarnya asing ditemui dalam istilah biologi dan bahkan mungkin tidak ada. Namun sudah terlanjur beredar umum dan setidaknya perlu dijelaskan bahwa kenari AF dihasilkan dari keturunan Filial F1/F2/F3 (bukan jenis fixed strain) dikawinkan dengan kenari lokal atau kenari non fix strain dalam 3 tingkatan ke depan. Dengan kata lain perkawinan sesama non fix strain akan menghasilkan keturunan yang disebut AF.
Catatan: (indukan tidak hanya/harus dari kenari yorkshire saja melainkan dari semua jenis kenari, semisal: lanchasire, border, roller, gloster dll dengan acuan rumus keturunan yang sama pula). Selain itu untuk menciptakan jenis baru tidak hanya mengacu hanya sampai F6 saja melainkan tergantung dari target dan variabelnya.
Fixed strain sendiri dijelaskan sebagai suatu sifat permanen yang melekat pada kenari. Dengan fixed strain ini maka akan didapat sifat-sifat permanen yang meliputi volume suara, bentuk dan warna. Jika selama ini kita sering mendapati kenari F1 dengan postur yang berbeda-beda itu dimungkinkan karena belum adanya fixed strain.

Final Strain,  Static Strain dan Degradation
Anggaplah saja kita berandai-andai seperti ini, jika yorkshire dikawinkan dengan lokal (ys x lokal) maka sebutan yang umum untuk hasil keturunannya adalah F1 ys. Kita berandai bahwa F1 ys ini mewarisi 50% sifat dari ys dan selanjutnya F2 mewarisi 70%-75% sifat ys sedangkan F4 mewarisi lebih dari 90% sifat ys. Kita akan mendapat static strain atau jenis statis jika perkawinan sesama F4 terjadi atau dengan kata lain F4 x F4. Jika F6=final strain maka dengan kata lain F6 itu bisa disebut sebagai jenis baru kenari.
Dalam perkembangannya peternak sering mengawinkan secara monohibrid yang misalnya saja F1 dikawinkan dengan F1. Adapun keterangan untuk menanggapi hal tersebut
  • Jika F1 x F1 maka istilah umumnya anakannya akan disebut AF dimana hereditas fenotipe dari indukannya akan berkurang.
  • Jika F1 disilangkan dengan lokal maka istilah keturunannya akan disebut sebagai lokal super dimana degradasi sifat dari indukannya akan semakin terlihat.
  • Jika lokal super disilangkan dengan lokal maka anakannya akan disebut sebagai lokal.
Dilema Nama Keturunan Perkawinan Kenari

Saat ini yang menjadi banyak perdebatan adalah soal perkawinan monohibrid dimana sesema kenari yang belum final strain dikawinkan. Misalnya saja tentang masalah nama dari keturunan F1 x F1, beberapa pendapat mengemukakan bahwa hasil dari perkawinan itu disebut AF. Dengan kata lain perkawinan sesama jenis non fix strain disebut AF. Asumsi ini diperkuat dengan teori gen hereditas fenotipe yang semakin luntur jika sesama non fix strain dikawinkan, selain itu filial dari fixed strain (contoh yorkshire) (F)  yang berada di depan biasanya adalah sebagai pengangkat pamor dan dianggap lebih tinggi. Namun beberapa sumber juga mencatat bahwa F1 x F1 disebut F2, ini didasarkan pada F yang berarti Filial bersifat turun temurun, terus mana yang benar?
Beberapa peternak senior mengatakan kepada saya bahwa janganlah kita terlalu mempermasalahkan hal ini sebab di Indonesia sendiri masih dalam taraf setengah jalan yang artinya untuk menamai keturunan tersebut diperlukan pembuktian rantai keturunan secara rinci dan detail seperti halnya di luar negeri. Adapun beberapa asumsi dan kerancuan yang teramat sangat membingungkan yang berkembang di kalangan peternak dan penghobi, contohnya adalah seperti ini:
  • F1 x F1 = AF11. Ini dikarenakan F belum merupakan final strain sehingga asumsinya adalah hasil perkawinan tersebut disebut AF. Angka sebelas/11 menunjukkan bahwa itu adalah hasil perkawinan antara sesama keturunan pertama. Jadi F2 x F2 = AF22 dst.
  • Kenari disilangkan dengan blacktroat sehingga anakannya disebut blacken, kenapa tidak biasa disebut sebagai F1? ini dikarenakan karena pada perkembangannya peternak sering menyilangkan kenari yang sudah fixed strain ataupun belum fix strain dengan blackthroat. Jika F1 ys x blackthroat maka anakannya akan disebut apa? 
  • Mengawinkan sesama kenari yang belum fix strain namun berbeda jenis. Misalnya saja hasil perkawinan antara yorkshire x lokal dikawinkan dengan hasil perkawinan lizard x waterslager, disebut apakah anaknya?
  • F1 ys x lizard, anakannya disebut apa? 
  • Ys x lokal = F1 lokal?
Untuk menjawab pertanyaan yang belum bisa dijawab secara rinci oleh beberapa teman saya yang sudah bertahun-tahun mendalami kenari ini, lebih baik kita jangan dipusingkan dengan itu. Setiap peternak memberi nama keturunannya dikarenakan untuk membuktikan silsilah dari keturunan tersebut. Jika kita adalah seorang peternak yang menekuni bidang fix strain maka bisa jadi kita bisa membuktikan rantai regenerasi secara rinci, namun jika tidak maka asumsi yang beredar di masyarakat sekarang toh tidak seratus persen salah. Jadi setiap peternak wajib mempertanggungjawabkan hasil dari ternakannya yang kemudian dapat menunjukkan mana indukannya. Karena kita selama ini mengacu kepada pendekatan gen dominan dari indukan fixed strain maka dalam perjalanannya jika menyilangkan sesama non fixed strain akan terjadi kerancuan yang telah kita alami sekarang. 
Jadi akan lebih baik kita melihat secara nyata tentang masalah kualitas si burung itu sendiri yang meliputi postur, suara dan karakter. 

http://oneven17.blogspot.com




Oleh : Kian Sing

Jumat, 18 Maret 2011

MERAWAT KENARI YANG SEDANG MABUNG


Kondisi burung saat mabung khususnya kenari memang kerap kali meresahkan. Yang perlu dipahami secara lebih lanjut adalah ciri-ciri dan kondisi burung kenari saat mabung itu sendiri. Secara garis besar kondisi ganti bulu, mabung atau mbodhol membuat si burung lebih banyak diam. Beberapa sumber mengatakan bahwa secara umum ciri ciri kenari mabung adalah sebagai berikut:


1. bulu mulai jatuh atau lepas dari tubuh si burung
2. lebih banyak diam dan jarang sekali bergerak (dengan lincah)
3. burung akan berhenti berkicau atau ngoceh

Untuk mengidentifikasi atau mengetahui kenari tersebut sedang atau akan mabung terdapat cara-cara yang dapat dilihat. Seperti halnya jika bulu mulai kering dan terlihat tua bisa jadi itu tanda-tanda kenari akan mabung. Hal lainnya adalah dari sisi usia, biasanya masa kenari lokal untuk mabung atau ganti bulu berkisar 8-1 tahun sedangkan untuk kenari dengan postur besar bisa mencapai 1-1,5 tahun. Semakin bagus perawatannya maka akan semakin lama seekor burung mencapai usia mabung. Untuk itu diperlukan cara-cara mengatasi atau merawat kenari mabung

1.dikondisikan agar tenang. Bisa juga dikerodong

2.pemberian pakan yang bergizi. Pakan ekstra sangat diperlukan untuk tambahan gizi bahkan multivitamin pun dirasa perlu. Beberapa makanan alami yang mampu memberikan kandungan vitamin yang lengkap meliputi sayuran, buah-buahan, telur dan biji-bijian.

3.beberapa teman menyarankan agar kenari tidak terlalu sering dijemur dan mandi saat sedang mabung. Hal ini dirasa penting karena agar bulu dapat tumbuh dengan baik Dengan kata lain penjemuran seperlunya saja dan jangan terlalu sering dimandikan.

4.jika ingin dilakukan pemasteran, maka sebisa mungkin burung yang sedang mabung tetap mendapat perhatian ekstra karena pada dasarnya kondisi mabung sangat rentan terhadap lingkungan sekitar

5.hindari dari udara bebas yang berlebihan, misalnya saja udara yang terlalu panas atau terlalu dingin. Usahakan juga jangan terlalu sering terkena angin.


Kondisi mabung bagi sebagian orang dijadikan sebagai waktu untuk memaster, secara fisiologi burung lebih banyak diam dan mendengar suara. Itulah alasan utamanya, namun kondisi mabung tetap saja bukan kondisi yang terbilang sangat tepat untuk dimaster karena burung tidak akan mencapai kondisi prima 100% akibat ganti bulu bahkan vitalitasnya pun cenderung menurun.

Selasa, 01 Maret 2011

Mengatasi Kenari yang Stress dan Juga Macet Bunyi


Beberapa teman menanyakan kepada saya bagaimana cara mengatasi kenari yang stress dan juga macet bunyi. Solusinya pun terkesan gampang namun pada prakteknya tidak semudah teorinya. Untuk mengatasi kenari agar tidak stress memang perlu perhatian ekstra, yang perlu diingat adalah stress pada burung kenari tidak hanya mengidap pada kenari jantan saja namun juga kenri betina.
Kecenderungan seekor burung untuk menjadi stress dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam burung kenari beberapa faktor yang dapat menjadikan stress adalah:
  • Lingkungan yang terlalu bising dan ramai. Situasi ini sangat memicu kenari untuk stress. Lingkungan ramai seperti di pinggir jalan raya, di tengah area konstruksi dan pembangunan serta area dengan tingkat lalu lalang yang tinggi perlu dihindari.
  • Suhu dan cuaca yang tidak baik, misalnya saja terlalu panas atau terlalu dingin. Dalam situasi ini biasanya kenari akan mengalami macet bunyi, kurang lincah bahkan jika terlalu lama akan menimbulkan penyakit hingga kematian.
  • Suara burung lain juga turut memicu stress pada kenari. Hal ini terbukti karena beberapa pengalaman membuktikan bahwa kenari jantan mereka mengalami macet bunyi dan stress akibat didekatkan dengan burung lain yang lebih besar dan lebih "fighter".
  • Berdekatan dengan hewan lain, misalnya saja letak kandang yang kurang baik. Hal ini memungkinkan hewan lain seperti kucing, anjing, tikus, tokek dll dapat mengganggu kenyamanan si burung.
  • Kenari jantan yang terlalu birahi pada taraf tertentu akan lebih cepat mengalami stress. Biasanya burung akan sangat hiperaktif dan tidak terkendali. 
Cara mengatasi kenari stress ternyata harus dipahami secara lebih detail. Berikut ini beberapa cara mengatasi kenari stress
  1. Jauhkan dari tempat/lingkungan yang bising, terlalu panas dan terlalu dingin. Hal ini dapat berlaku juga jika kenari betina tidak mau mengerami telur dan tidak meloloh anak-anaknya.
  2. Letakkan sangkar/kandang di tempat yang jauh dari hewan pemangsa. Biasanya orang meletakkan sangkar atau kandangnya di tempat yang agak tinggi. Jauhkan juga dari beberapa burung yang berkompeten untuk membuat kenari anda menjadi stress.
  3. Jika burung terlalu birahi sebaiknya dikawinkan.
  4. Untuk solusi kenari betina yang tidak mau mengerami telur dan meloloh anak-anaknya akan dibahas khusus di tulisan berikutnya
  5. Jika kenari terlihat stress tanpa sebab, bisa jadi itu adalah sifat bawaan. Solusinya adalah dengan teknik kerodong sangkar dan pencelupan kepala kenari ke dalam air selama 1 detik.
Kenari macet bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya saja akibat terkena penyakit, sedang mabung ataupun stress. Untuk cara mengatasi kenari macet bunyi akibat stress adalah sebagai berikut
  1. Dengan cara suntik. Cara ini dipakai bila si pemilik burung merasa sangat frustasi dengan keadaan burungnya dan tidak ada jalan keluar lagi.
  2. Penjemuran yang teratur dan pakan yang baik serta sehat. Ini penting karena beberapa kenari macet dipicu pakan yang tidak baik dan tidak sehat.
  3. Teknik mandi atau penyemprotan kepada burung dapat membantu menyegarkan kondisi burung.
  4. Didekatkan dengan burung gacor lainnya. Ternyata, teknik ini pun bisa berguna untuk mengatasi kenari yang macet.
  5. Konsumsi multivitamin perangsang birahi. Hal ini mampu merangsang kenari agar rajin bunyi dan mendongkrak stamina. 
  6. Burung bisa juga dikerodong, hal ini dilakukan agar burung merasa dalam kondisi yang tenang dan lebih nyaman.
 
http://www.blogtopsites.com